Gabry's Travel

Info Seputar Dunia Pariwisata

Menu
  • Beranda
  • PAGES
    • Contact Us
    • Copyright
    • DMCA
    • Privacy
  • ADVERTORIAL
  • BOLA
  • GLOBAL
  • HYPE
  • MONEY
  • NEWS
  • OTOMOTIF
  • PROPERTI
  • SKOLA
  • TRAVEL
Menu

Tahap Awal, 300 Juta Orang Akan Mendapat Vaksin Covid-19 Di India

Posted on 19 Desember 2020 by REO News

TREN - Perdana Menteri India Narendra Modi mengatakan, pemerintah akan melakukan penyuntikan awal vaksin Covid-19 terhadap sekitar 300 juta orang yang dianggap sebagai kelompok prioritas.

Kelompok tersebut terdiri dari 30 juta tenaga kesehatan, polisi, tentara, dan relawan, serta 270 juta lainnya yang dianggap masuk kelompok rentan.

Sebagian besar kelompok rentan adalah mereka yang berusia 50 tahun dan memiliki penyakit penyerta yang serius.

Saat ini, India adalah negara kedua di dunia yang mencatatkan kasus COvid-19 tertinggi setelah Amerika Serikat.

Jumlah 300 juta orang yang divaksinasi pertama di India ini hampir sebanyak populasi di AS.

Melansir CNN , Sabtu (19/12/2020), saat ini tiga kandidat vaksin virus corona telah mengajukan izin penggunaan darurat untuk digunakan di India.

Ketiga kandidat vaksin tersebut membutuhkan dua kali dosis penyuntikan untuk memberikan kekebalan yang cukup.

Artinya, total ada 600 juta suntikan vaksin yang dibutuhkan. Pemerintah India berharap proses ini selesai pada Agustus 2021.

Jenis vaksin di India

Dua dari tiga kandidat vaksin Covid-19 yang akan digunakan di India merupakan produksi lokal.

Salah satunya adalah Covishield yang dikembangkan oleh Oxford University dan Astra Zeneca dan diproduksi oleh Serum Institute of India.

Vaksin lainnya adalah Covaxin yang dikembangkan oleh Bharat Biotech dan Dewan Riset Medis India yang dikelola pemerintah.

Pfizer India juga tengah mengajukan izin penggunaan darurat vaksin yang dikembangkan oleh Pfizer dan BioNTech.

"Saya pikir semua orang sadar bahwa Kementerian Kesehatan menginginkan 300 hingga 400 juta dosis pada Juli 2021. Jadi kami berusaha untuk mencapai target itu," kata Adar Poonawalla, CEO Serum Institute of India.

Ia menyebutkan, perusahaannya saat ini tengah mempersiapkan 50 juta hingga 60 juta dosis Covishield per bulan dan akan ditingkatkan hingga 100 juta dosis sebulan setelah Januari atau Februari.

Serum Institute of India merupakan bisnis keluarga Poonawalla yang bertujuan menghadirkan vaksin murah bagi masyarakat India dan juga negara lain.

Covishield, menurut Poonawalla, akan dijual kepada pemerintah dengan harga 3 dollar AS (Rp 42.400) untuk dua dosis, dan untuk pasar swasta dijual dengan harga 6 dollar (Rp 84.800) hingga 8 dollar AS (Rp 113.100) di pasar swasta.

Harga ini jauh lebih murah daripada vaksin Pfizer yang dijual seharga 19,5 dollar AS (Rp 275.500) untuk satu kali penyuntikan, meskipun Pfizer belum mengumumkan secara resmi harga vaksinnya di India.

Keunggulan lain Covishield hanya perlu suhu standar lemari es biasa yaitu 2-8 derajat celcius.

Langkah vaksinasi India

Antrean warga di Delhi India. Kasus infeksi di daerah tersebut termasuk yang tinggi di India. shutterstock Antrean warga di Delhi India. Kasus infeksi di daerah tersebut termasuk yang tinggi di India. India sejauh ini memproduksi lebih dari 60 persen semua vaksin yang dijual di seluruh dunia. Negara ini juga menjalankan skema vaksin terbesar di dunia.

Data WHO menyebutkan, negara ini memiliki program imunisasi vaksin universal.

Lebih dari 26 juta bayi baru lahir dan 29 juta wanita hamil per tahun disuntik vaksin polio, campak dan hepatitis B. Selain itu, lebih dari 9 juta sesi imunisasi diadakan di India setiap tahun.

"Kami memiliki keuntungan karena telah menjalankan program imunisasi universal yang sangat besar di seluruh negeri ini," kata Profesor K. Srinath Reddy, Presiden Yayasan Kesehatan Masyarakat India.

Hal inilah yang dinilainya membuat India lebih siap.

"Sampai taraf tertentu, sistem kesehatan kami cukup siap." ujar dia.

Pedoman pemerintah yang dirilis pada awal pekan lalu menyebutkan, rencananya100 hingga 200 orang akan divaksinasi per sesi per hari dan dipantau selama setengah jam setelah menerima suntikan untuk memantau efek samping.

Negara itu juga akan meluncurkan sistem Covid Vaccine Intelligence Network (Co-WIN) yang akan diluncurkan untuk melacak peserta penerima vaksin.

Pemerintah juga menyiapkan stok peralatan penyimpanan seperti lemari es berlapis es untuk menyimpan vaksin di berbagai lokasi.

Produsen juga tengah meningkatkan pasokan jarum suntik.

Untuk tenaga yang melakukan vaksin, negara ini setidaknya memiliki 239.000 orang yang terbiasa melakukan program vaksinasi universal.

Sebanyak 65 persen dari mereka akan dikerahkan untuk program vaksinasi Covid-19. Hal ini untuk menghindari adanya gangguan pada pelaksanaan vaksinasi rutin lain.

[Source: Kompas]

Backlink Murah
Cari untuk:
Email: [email protected]
WhatsApp: +1-5138-101010

Kategori

  • ADVERTORIAL (6)
  • BOLA (35)
  • EDUKASI (2)
  • FOOD (4)
  • GLOBAL (16)
  • HEALTH (1)
  • HOMEY (7)
  • HYPE (40)
  • JALAN JALAN (2)
  • LIFESTYLE (6)
  • MONEY (18)
  • NEWS (78)
  • OTOMOTIF (11)
  • PROPERTI (6)
  • SKOLA (7)
  • TEKNO (1)
  • TRAVEL (20)
  • TRAVEL TIPS (3)
  • TREN (8)
  • Uncategorized (4)
  • WHATS HOT (20)

Pos-pos Terbaru

  • 10 Hotel Tidak Biasa Di Seluruh Dunia 25 Januari 2021
  • 10 Perkelahian Makanan Untuk Bergabung Dalam Perjalanan Dunia Anda 24 Januari 2021
  • 10 Cara Mengejutkan Untuk Mendenda Atau Ditangkap di Luar Negeri 23 Januari 2021
  • 10 Museum Selebriti yang Sangat Mengagumkan di Seluruh Dunia 22 Januari 2021
  • Koloni Garden Gnome Tak Terduga 21 Januari 2021
  • 5 Tempat Wisata Radioaktif yang Luar Biasa yang Akan Membuat Anda Bersinar 20 Januari 2021
  • 10 Alasan Inggris Bisa Runtuh Dalam Seumur Hidup Anda 19 Januari 2021
  • 10 Kesalahpahaman Tentang London 18 Januari 2021
  • 10 Kesalahpahaman Tentang Tujuan Wisata ‘Paling Berbahaya’ 17 Januari 2021
  • 10 Cara Untuk Mendapat Larangan Dari Taman Hiburan Disney Atau Universal 15 Januari 2021
  • 15 Fakta Menarik Tentang Destinasi Wisata Populer 14 Januari 2021
Gabry's Travel © 2021
Powered By OBOR™ Backlink