
SOLO - Jika sudah berfungsi, Indonesia mempersilakan negara lain memanfaatkan laboratorium anti- doping milik pemerintah.
"Negara lain kami persilakan mengirim sampel dan tetap di bawah pengawasan WADA (Badan Anti- Doping Dunia)," kata Menteri Pemuda dan Olahraga Zainudin Amali di Solo, kemarin.
Solo, persisnya di kompleks Rumah Sakit Ortopedi R.Soeharso, akan ada laboratorium anti-doping milik pemerintah.
"Laboratorium anti-doping menjadi penting karena pemerintah Indonesia berkomitmen terhadap penegakan anti-doping," tutur Zainudin Amali.
Rencana pembangunan itu mendapat dukungan dari Kementerian Kesehatan.
"Saya harap rencana ini terwujud pada 2021," tutur Zainudin Amali.
Menteri Pemuda dan Olahraga, Zainudin Amali dan Direktur Pelayanan Kesehatan Rujukan, Direktorat Jenderal Pelayanan Kesehatan Kementerian Kesehatan, Rita Rogayah bersama rombongan saat meninjau lokasi pembangunan laboratorium anti-doping di Rumah Sakit Ortopedi Prof Dr R Soeharso Solo, Jawa Tengah, Jumat (18/12/2020).
Rencana itu disusul oleh permintaan sertifikasi kepada Badan Anti-Doping Dunia (WADA).
Ada persiapan lahan seluas 700 meter persegi di bagian depan kompleks rumah sakit untuk laboratorium itu.